logo

Desa Kurungan Nyawa

Alamat : Jl.Raya Kurungan Nyawa KM 13,5 (Depan Rumah Sakit Jiwa) 35366
Telp. 081369269265 Email : [email protected]

Sejarah Desa Kurungan Nyawa

10
23 Jan 2024
Admin Desa Kurungan Nyawa
logo

SEJARAH DESA KURUNGAN NYAWA

1.1.   SEBAB NYA DINAMAKAN “KURUNGAN NYAWA”

           Menurut riwayat yang dapat kami kumpulkan selama setahun ini, Desa Kurungan Nyawa semula tidak berada dilokasi yang sekarang tetapi berada disebalah Barat lagi,dari Desa Kurungan Nyawa sekarang. Pada waktu itu belum dinamakan dan disebut kampung atau Desa tapi disebut BANDAR KURUNGAN NYAWA. Bandar Kurungan Nyawa menurut sejarahnya sudah ada sejak abad ke-17 atau sekitar tahun 1685 yang diperkasai oleh dua orang kakak beradik pendirinya :  RAJA BENGUH I dan PANGERAN MIRAK KEHENAK { Mirak Kehenak : artinya ingin bersisik }. Wilayahnya pada zaman itu berbatasan dengan Gunung Tanggamus sampai ke Way Tarahan Batu Serampok. Batu Serampok pada zaman itu dijadikan pos tapal batas oleh Batin Mirak kehenak. Oleh karena itu Raja Benguh I dan Batin Mirak Kehenak pimpinan Bandar waktu itu adalah orang yang popular keberanian dan kesaktiannya, maka Bandar itu sangat di segani oleh orang-orang luar Bandar. Baik kawan maupun lawan nya.

Raja Benguh I yang bertugas menetap di Bandar dan sering mengumpulkan data untuk biaya merintis/membuat jalan guna melancarkan hubungan ke tempat-tempat lain agar lebih mudah berkomunikasi dengan orang-orang sakti diluar Bandar. Zaman itu kalau Pangeran Mirak Kehenak akan berpergian keluar Bandar, baik ke Raja Semangka Kota Agung maupun ke Raden Intan 1 Gunung Rajabasa Kalianda tunggangan nya sebagai kuda adalah seekor MACAN JANTAN yang sangat besar, begitu pula kalau ia pergi mandi dan bersembahyang ke pemandiannya di Way Linti, sering dijumpai orang-orang menunggang Macan Jantan.

           Bekas pemandian Pangeran Mirak Kehenak itu sampai sekarang masih ada, cirinya ada sebuah kolam yang airnya sangat jernih dan ada peliharan rebon putih ( udang kecil warna putih) dan sebuah batu yang selalu dipakainya untuk tempat sholat dan batu itu ada legok/lobang bekas kepala nya waktu sujud dua legok bekas kedua tapak tangan, dua legok lagi bekas kedua lutut nya dan dua legok bekas kedua ujung jari kaki. Dan batu itu masih ada sampai sekarang.

Disekitar lingkungan Bandar Kurungan Nyawa tersebut ditumbuhi bambu, yang disebut buluh mentara { bambu besar yang rantingnya berduri } melingkari lingkungan Bandar Kurungan Nyawa,seolah olah seperti benteng alam. Pada zaman itu tempat ini sangat baik dan sangat cocok untuk dijadikan orang-orang buronan perang atau penjahat yang dicari dan dikejar musuh atau lawannya untuk tempat bersembunyi serta minta bantuan Suwaka kepada Raja Benguh dan Pangeran Mirak Kehenak. Oleh Karena sudah sangat popular nya tempat itu untuk dijadiakannya persembunyian oleh orang-orang yang ingin menyelamatkan nyawanya, maka lama-kelamaan disebut orang-orang tempat mengurung Nyawa maka disebut  atau dinamakan        “KURUNGAN NYAWA”

Barulah selanjutnya disebut atau dinamakan “ BANDAR KURUNGAN NYAWA”. Ditempat itu dahulu memang sulit untuk orang luar dan tidak mudah bagi orang yang tidak dikenal mau masuk, karena selain pagar buluh mentara, ada juga yang menjaga di pintu gerbangnya.

“BANDAR KURUNGAN NYAWA” berarti tempat menyelamatkan nyawa. Demikian sebab nya maka dinamakan atau diberi nama “ BANDAR KURUNGAN NYAWA.

1.2.       BERDIRINYA DESA KURUNGAN NYAWA

           Menurut sejarah setelah Gunung Karakatau meletus yang pertama pada tahun 1883 dan setelah VOC belanda menjajah, secara singkat sejarah berdirinya Desa Kurungan Nyawa yang sekarang adalah sebagai berikut :

Pada waktu 1884 Pemukiman yang disebut  BANDAR KURUNGAN NYAWA, Diserang wabah penyakit cacar dan kolera serta benteng/bambu mentara yang menjadi gerbang  Bandar kurunga Nyawa berangsur rusak dan dimusnahkan, maka terasa menggelisahkan dan meresahkan penduduk. Sejak dari tahun itu mulailah penduduknya berpencar/berpindah menurut kelompoknya masing-masing mencari dan mendapatakan pemukiman baru yang berdekatan dengan jalan raya. Sebelumnya belum ada jalan raya pada zaman itu, sesudah Raja Benguh II yaitu cucu dari Raja Benguh I tepatnya sejak tahun 1884 setahun setelah Gunung Karakatau meletus yang pertama, mulailah penduduknya pindah dari Bandar Kurungan Nyawa, ada yang ke Seri Menanti {Lingkungan Negeri Sakti} yang sekarang, ada yang ke penengahan Gedong tataan ada yang ke Kuta Dalam Marga Katibung, ada yang ke Padang Ratu Way Lima ada juga yang ke Rantau Tijang Marga Punggung { kecamatan Pagelaran sekarang }.

Dan kelompok yang tinggal mendirikan Kampung Kurungan Nyawa yang sekarang, yaitu dua kelompok sub Suku Lampung yang disebut Buay yaitu Buay Halom Bawak keturunan Raja Benguh, dan sub Suku Selagai. Jumlahnya tinggal 20 s/d 30 Kepala keluarga lagi. Oleh pemuka-pemuka adat Buay Selagai Halom Bawak. Kampung ini Buton [ di ruwat ] mengadakan keramaian memotong kerbau dan mengundang pemuka-pemuka Adat dari Kampung-Kampung lain, dan diberi nama “GEDUNG DALOM”..

Sewaktu Belanda membentuk Kepala Kampung yang pertama, disebut Kepala Kampung Kurungan Nyawa. Dan pada waktu itu walaupun sudah dibawah Pemerintahan Belanda, namun hokum Adat masih berfungsi dan masih berlaku hingga sekarang. Sebagai sumber Hukum yang berlaku sejak dahulu hingga sekarang, yaitu Hukum Adat Lampung yang di sebut KUNTARA RAJA NITI.

Demikian sekilas riwayat sejarah berdirinya Desa Kurungan Nyawa.

Hubungi Kami

logo

Kurungan Nyawa

Alamat : Jl.Raya Kurungan Nyawa KM 13,5 (Depan Rumah Sakit Jiwa) Gedong Tataan

081369269265

[email protected]

Lokasi Balai Desa

Portal Resmi Sistem Informasi Pemerintahan Desa Kelurahan Terpadu
Desa Kurungan Nyawa, Kec. Gedong Tataan, Kab. Pesawaran, Prov. Lampung

SIPDeskel V1.1.12.24

© METADESA 2024